Halo, Sobat IT! 
Banyak yang menganggap masa kuliah itu waktunya fokus belajar, nugas, dan ikut kegiatan kampus. Tapi ternyata, kuliah juga bisa jadi momen emas buat mulai bangun karier lebih awal. Contohnya ada pada sosok Kak Ady Firdaus, mahasiswa Teknologi Informasi Universitas Jember angkatan 2022, yang sukses menyeimbangkan kuliah, kerja fulltime, dan proyek freelance sekaligus.

Saat ini, Kak Ady sedang sibuk ngerjain tugas akhir sambil kerja sebagai Mobile Developer di PT Okejek Kreasi Indonesia. Nggak cuma itu, ia juga jadi Coding Teacher di Ruang Guru dan masih aktif ngerjain beberapa side project freelance sesuai kebutuhan klien.

Di Okejek, Kak Ady bertugas menangani aplikasi client-side atau frontend, mulai dari nambahin fitur baru sampai maintenance kalau ada bug atau keluhan customer. Sementara di Ruang Guru, ia ngajar murid dari SD sampai SMA, dengan materi mulai dari logika dasar pakai Scratch sampai bahasa pemrograman Python.

Awalnya, Kak Ady nggak nyangka bisa kerja sebelum lulus. Semua berawal dari fokus upgrade skill dan networking sejak awal kuliah. Ditambah lagi, ia selalu berusaha menyeimbangkan akademik dan non-akademik, sampai akhirnya peluang datang sendiri. "Kalau udah tau minat di software engineering, coba bangun portofolio yang powerful. Itu penting banget buat menarik HR. Plus, ikut organisasi kayak HIMATIF juga bikin aku berkembang pesat. Dari situ, peluang kerja biasanya ngalir sendiri," ceritanya.

Dalam dunia kerja, Kak Ady menekankan pentingnya skill set yang lengkap. Sebagai mobile developer, ia harus menguasai Flutter, paham integrasi client-server, dan mampu bikin arsitektur project yang scalable biar tetap stabil walau traffic tinggi. Tapi menurutnya, hard skills aja nggak cukup. Soft skills seperti teamwork, komunikasi, time management, fast learning juga wajib banget, karena kerja di IT bukan sekadar coding, tapi juga menerjemahkan kebutuhan bisnis jadi solusi teknologi nyata.

Nah, soal membagi waktu, Kak Ady jujur bilang itu bagian sulit. "Susah banget sih, apalagi sambil ngerjain tugas akhir, kerja fulltime, dan side project. Tapi aku coba atur skala prioritas: mana task yang high priority, mana yang low. Kadang keteteran, kadang aman, tapi untuk tugas kuliah sebisa mungkin tetap on time," ungkapnya.

Ke depan, setelah lulus nanti, Kak Ady udah punya rencana besar. Ia pengen ikut Apple Developer Academy, bootcamp intensif 10 bulan di Jakarta buat jadi iOS Engineer dengan fasilitas langsung dari Apple. Dari situ, ia ingin mengembangkan karier di level internasional sebagai software engineer.

Kisah Kak Ady membuktikan bahwa kuliah sambil kerja itu bukan hal mustahil. Dengan disiplin, manajemen waktu yang baik, dan passion yang jelas, masa kuliah bisa jadi titik awal karier gemilang. Jadi, jangan takut untuk aktif, upgrade skill, bangun portofolio, dan tetap jaga balance antara akademik dan non-akademik.

Itu dia cerita inspiratif dari Kak Ady Firdaus. Semoga bisa jadi motivasi buat Sobat IT semua untuk berani berkembang, produktif, dan tetap semangat menyeimbangkan kuliah dengan karier.